BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jagung merupakan salah satu
komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama di
Indonesia. Jumlah jagung yang diproduksi oleh masyarakat belum cukup untuk
memenuhi permintaan pasar karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
tentang bagaimana cara membudidayakan jagung yang benar dan baik dan tanah atau
lahan untuk tanaman jagung telah banyak dialih fungsikan sebagai gedung-gedung
dan lain-lain. Perusahaan swasta pun juga belum memproduksi jagung secara
optimal. Jagung juga sebagai makanan pokok di suatu daerah tertentu dan diubah
menjadi beberapa makanan ringan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga
kebutuhan akan jagung meningkat di masyarakat.
Hasil tanaman jagung juga dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masih belum optimalnya penyebaran
varietas unggul dimasyarakat, pemakaian pupuk yang belum tepat, penerapan
teknologi dan cara bercocok tanam yang beum diperbaiki. Usaha untuk
meningkatkan produksi tanaman jagung adalah peningkatan taraf hidup petani dan
memenuhi kebutuhan pasar maka perlu peningkatan produksi jagung yang memenuhi
standard baik kualitas dan kuantitas jagung yan dihasilkan tetapi dalam
melakukan hal tersebut perlu mengetahui atau memahami karakteristik tanaman jagung
yang akan ditanam seperti morfologi, fisiologi dan agroekologi yang diperlukan
oleh tanaman jagung sehingga dapat meningkatkan produksi jagung di Indonesia.
Banyak kegunaan
tanaman jagung selain sebagai makanan tetapi jagung dapat dijadikan sebagai
tepung, jagung rebus, jagung bakar dan lain-lain sehingga dapat meningkatkan
permintaan untuk tanaman jagung. Semakin banyak permintaan pasar maka akan
meningkatkan jumlah permintaan sehingga produksi tanaman atau barang akan
semakin menurun karena stok barang semakin menipis serta meningkatkan harga
barang. Jagung juga mengandung karbohidrat yang sangat banyak dibutuhkan oleh
masyarakat. Keunggulan komparatif dari tanaman jagung banyak diolah dalam bentuk
tepung, makanan ringan atau digunakan untuk bahan baku pakan ternak. Hampir
seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Sejalan dengan perkembangan industri pengolah jagung
dan perkembangan sektor peternakan, permintaan akan jagung
cenderung semakin meningkat.
Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman Leguminosaeyang cukup penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat
ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap kacang hijau
masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang
dicapai per hektarnya masih rendah.
Di samping itu, panen kacang hijau
ini harus dikerjakan beberapa kali. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara
memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang
produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca panen. Dari segi agronmis dapat dilakukan
dengan tindakan pengairan, pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak
tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Setiap tanaman dalam sikus hidupnya
pastiakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pertumbuhan tanaman
kacang hiaju terdapat berbagai faktor pembatas yang akan menentukan periode
pertumbuhannya.Faktor-faktor pembatas tersebut secara garis besar terdiri dari
faktor abiotik dan biotik. Dalam praktikum ini kami ingin mencoba mengetahui
faktor-faktor pembatas pada pertumbuhan kacang hijau.
1.2.
Tujuan Praktikum
1.
Mahasiswa dapat melakukan budidaya tanaman jagung, mulai
dari pengolahan lahan hingga panen.
2.
Mahasiswa dapat mengetahui respon tanaman jagung secara
aditif.
1.2.
Manfaat Praktikum
Untuk
mengetahui cara membudidayakan tanaman secara tumpang sari dan melihat pengaruh yang
dihasilkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tinjauan Umum Tanaman Jagung (Zea Mays L)
2.1.1. Tanaman Jagung
Jagung merupakan salah satu contoh
tanaman C4 yang berarti lebih banyak membutuhkan sinar matahari yang cukup
dalam setiap pertumbuhan tanaman tersebut. Tanaman C4 merupakan tanaman yang
memerlukan intensitas cahaya matahari yang lebih tinggi sehingga tanaman ini
dapat membentuk rantai carbon sebanyak 4 buah dalam menambat carbon dioksida
(CO2) dalam melangsungkan fotosintesis (Salisburi dan Ross, 1995).
Untuk tanaman jagung tiak perlu diadakan naungan karena salah satu tanaman C4.
Sehingga jagung lebih cocok dalam suhu antara 20-300 C dan
ketinggian antara 50-1800 m dari permukaan laut. Tanaman jagung juga termasuk
tanaman monokotil yang berarti tidak memiliki kayu pada bagia batangnya dan
termasuk dalam famili rumput-rumputan.
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prtumbuhan
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi produksi tanaman jagung dapat dari berbagai hal, salah satu
contohnya yaitu faktor iklim. Iklim merupakan keadaan dimana yang sangat
menentukan sehingga tidak semua tanaman dapat tumbuh pada setiap iklim. Selain
iklim dapat menentukan produktivitas tanaman jagung tetapi dapat juga
menentukan dalam hal kandungan gizi yang dihasilkan tanaman tetapi masyarakat
tidak mementingkan gizi yang terkandung dalam tanaman jagung tersebut.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis yang hanya
memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Untuk daerah iklim tropis
kandungan gizi dalam tanaman hanya banyak mengandung karbohidrat yang tinggi
tetapi rendah kandungan protein pada setiap tanaman yang dihasilkan
(Kartasapoetra, 1990).
Peningkatan produktivitas tanaman
jagung merupakan hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Dalam hal peningkatan produksi tanaman jagung ini perlu memperhatikan berbagai
faktor seperti iklim, esensial, hama dan penyakit danvarietas tanaman yang akan
ditanam. Salah satu faktok iklim yang berpengaruh dalam meningkatkan produksi
tanaman adalah cahaya. Cahaya merupakan hasil dari gabungan antara berbagai
warna yang ditimbulkan oleh sinar matahari atau benda lain yang dapat
menghasilkan cahaya. Bagi tanaman cahaya sangat penting karena menyangkut berbagai
hal dalam melakukan fotosintesis yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
melangsungkan hidupnya. Bukan hanya dalam hal fotosintesis cahaya yang
diperlukan oleh tanaman tetapi proses pekembangan seperti perkecambahan,
perpanjangan batang, membukanya hipocotyl, perluasan daun, sintesa klorofil,
gerakan batang dan daun, pembukaan bunga dan dormansi tunas (Fitter dan Hay,
1992).
2.1.3. Irigasi Jagung
Irigasi merupakan salah satu usaha
untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman dengan membuat saluran-saluran irigasi
sehingga ketika air dibutuhkan oleh tanaman petani perlu mengalirkan air ke
dalam petak tanaman jagung tersebut. Hal ini tersebut merupakan salah satu
manfaat pengairan atau irigasi bagi tanaman dan petani. Untuk tanaman jagung
panjang akar hanya mencapai panjang 25 cm sehingga dalam mencari sumber air
tanaman jagung tidak dapat menjangkau air tanah yang dalam. Untuk irigasi
tanaman jagung lebih baik menggunakan irigasi bawah permukaan karena panjang
akar tanaman jagung tidak cukup untuk menjangkau air tanah yang dalam selain
itu irigasi ini hanya diperuntukkan bagi tanaman produksi (Al Omran et al, 2012).
2.2.
Tinjauan Umum Tanaman Kacang Hijau (Vigna
Radiata)
2.2.1
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut
juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan.
Kemudian
didalam tanaman kacang ada beberapa jenis tanaman yang ada di Indonesia ada 2 ( dua ) tipe yaitu :
1. Tipe
tegak.
Jenis
Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat pada
ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya
serempak.
2. Tipe
menjalar.
Jenis
ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya
berumur panjang.
3. Manfaat Tanaman
Tanaman
Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain.
2.2.2. Syarat Tumbuh
Syarat
tumbuhnya penanam kacang juga dilihat dari :
a. Iklim
Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah
cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas
permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu
tinggi antara 25°C – 32°C, sedikit lembab ( rH 65 % – 75 % ), curah hujan 800
mm -1300 mm per tahun, tempat terbuka.
b. Media Tanam / Tanah.
Tanaman Kacang Tanah membutuhkan
tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan
alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di
lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan. Hal yang
paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah :
- Tanah cukup subur, gembur serta
bertekstur ringan.
- Tanah berdrainase dan beraerasi
baik.
- PH antara 6,0 -6,5.
2.2.3
Pedoman Budidaya
Dalam penanaman
juga kita melihat terhada yakni:
a) Benih.
1.
Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit,
kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah
cepat dan merata.
2.
Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong
tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik.
3.
Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
b) Pengolahan
Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan
alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk
memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat
hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik.
c) Penanaman
1.
Waktu tanam
2.
Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering )
adalah pada awal musim hujan ( Oktober – Nopember ). Di lahan sawah penanaman
dapat dilakukan pada bulan April -Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli
-September) Palawija II ).
3.
Cara tanam
4.
Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm
dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang
tanam ditutup tanah secara tipis.
d) Pemeliharaan
Tanaman
1.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan
pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg
KCI. Per hektar.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan.
Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan.
2.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada
benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru
pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk
mempertahankan populasi.
3.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali.
Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam
dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah tanam. Pada penyiangan
kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun
didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah
menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya optimal.
4.
Pengairan
Tanaman kacang tanah tidak
menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah
rase perkecambahan, rase pertumbUhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan
yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup
basah.
e) Hama dan
Penyakit Kacang Tanah
1.
Penyakit Layu.
Penyakit Layu disebabkan oleh
bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik
tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air panas, tanaman langsung
mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman.
2.
Penyakit Bercak Daun
Penyakit Bercak daun disebabkan oleh
cendawan Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas
coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang
terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur
40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol
atau Daconil.
3.
Penyakit Selerotium.
Penyakit ini disebabkan oleh
Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang
pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak
hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian : dengan memperbaiki
pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
4.
Penyakit Karat.
Penyakit ini disebabkan oleh
Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun
berbintik-bintik coklat daun menjadi mongering. Pengendaliannya dengan menanam
varitas yang tahan.
5.
Hama Empoasca.
Hama yang penting bagi tanaman
kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi
tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos
atau lnsektisida yang tersedia.
2.2.4
Panen
Penentuan saat panen yang tepat
harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan produk Kacang Tanah. Pedoman umum
yang digunakan sebagai kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah
sebagai berikut :
- Sebagian besar daun menguning dan
gugur ( rontok ).
- Tanaman berumur 85 -110 hari
tergantung,Varietasnya. -Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. “
-Kulit polong cukup keras dan
berwarna cokelat kehitam-hitaman.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Kulit biji tipis dan mengkilap.
- Rongga polong telah berisi penuh
dengan biji.
Panen dilakukan dengan mencabut
batang tanaman secara hati-hati agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.
III. METODE
PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum Budi daya Jagung dan kacang hijau secara
tumpang sari dilaksanakan dilahan praktikum Fakultas Pertanian. Penanaman
jagung dan kacang hijau dilakukan pada tanggal 18 oktober 2014.
3.2.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
benih jagung, kacang hijau, Urea, SP-36, dan KCL di tambah pupuk kandang ayam.
Sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, parang, tali rafia, janka sorong,
dan meteran.
3.3.
Pelaksanaan Praktikum
3.3.1. Persiapan lahan
Persiapan
lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput yang tumbuh.
Pengolahan tanah dilakukan saat akhir musim kemarau dengan cara di cangkul
sedalam 30 cm di atas permukaan tanah diharapkan agar pathogen yang terdapat di
tanah bisa mati, tanah kemudian di buat bedengan selebar 1 m dengan panjang 3
m, setelah selesai membuat bedengan kemudian di berikan pupuk kandang dengan
dosis 900 gr/petak dengan cara menebarkan di atas permukaan hingga rata
kemudian bedengan dibiarkan selama 1 minggu.
3.3.2 Penanaman
Penanaman benih jagung dan kacang
hijau dilakukan satu minggu setelah pengolahan tanah, jarak tanam yang
digunakan untuk jagung adalah 75 cm x 30 cm dan jarak tanam kacang hijau 25 cm
x 30 cm, dengan membuat lubang tanam secara di tugal sedalam 5 cm. untuk setiap
lubang tanam di tanam 3 biji untuk jagung dan kacang hijau sama.
3.3.3. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi
penyiraman, pemupukan penyulaman, penyiangan, penjarangan, pembumbunan dan
pengendalian hama penyakit. Untuk penyiraman dilakukan pagi dan sore setiap
hari. Untuk pemupukan dilakukan secara larikan pada barisan tanaman dengan
dosis urea 135 gr/petak, sp36 45 gr/petak dan KCL 45 gr/petak. Pemberian
dilakukan 3 kali. Penyulaman dilakukan saat satu minggu setelah tanam benih. Penjarangan
dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan menyisakan masing-masing 2 tanaman
perlubang jagung maupun kacang hijau. Yang pertumbuhannya sehat. Penyiangan
dilakukan setelah tanamn berusia 15 hari setelah tanam dan dilakukan setiap 2
minggu sekali. Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau
bantuan alat. Penyiangan diusahakan tidak menganggu perakaran tanaman. Kegiatan
pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi
batang tanaman agar tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas
tanah karena adanya aerasi. Pembumbunan dilakukan dengan menimbun tanah
disebelah kanan dan kiri barisan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang.
3.4. Pengamatan
tanaman jagung
3.4.1. Tinggi tanaman ( cm )
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan
umur 20 hst, 40, hst,dan 60 hst. Pengukuran dilakukan pada 4 sampel dengan cara
mengukur tinggi batang jagung diatas permukaan tanah sampai dengan titik tumbuh
terpanjang.
3.5.
Pengamatan tanaman kacang hijau
Pengamatan yang hanya dilakukan
pada 4 sampel perpetak .
Variabel
yang diamati, yaitu :
1. Tinggi
tanaman (cm)
Dilakukan saat tanaman berumur 20
dan 40 hst. tanaman diukur mulai pangkal batang hingga titik tumbuh tanaman.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Tanaman Jagung
Table 1 hasil pengamatan seluruh
kelompok pada tinggi tanaman jagung
4.2.
Pembahasan Tanaman Jagung
1. Tinggi pada Umur 20 HST
Tanaman jagung yang ditanam dilahan praktikum
fakultas pertanian secara tumpang sari dengan kacang hijau yang dilakukan oleh
15 kelompok mahasiswa pada umur 20 HST menunjukan tinggi tanaman yang relatif
seragam, yang diperoleh rata-rata tinggi
tanaman jagung 58.2 cm hal ini menunjukan bahwa tanaman jagung pada usia ini
mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
2. Tinggi pada Umur 40 HST
Tinggi tanaman jagung mengalami
peningkatan hampir tiga kali lipat pada usia sebelumnya yang hanya mencapai
58.2 pada umur 20 HST dan pada umur 40 HST 174.9 ini menunjukan pada usia
menjelang ke 40 HST tanaman jagung mengalami pertumbuhan yang tinggi sehingga
di duga pada usia ini tanaman jagung harus diberikan pupuk yang optimal
sehingga pertumbuhan tanaman jagung dapat tumbuh secara optimal
4.3
Hasil Tanaman Kacang Hijau
Table 2 hasil pengamatan seluruh
kelompok pada tinggi tanaman kacang hijau
4.4.
Pembahasan Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau yang ditanam
pada populasi satu tanaman dan pemberian air setiap hari memberikan hasil yang
paling baik dari pada populasi lima tanaman dan pemberian air tiap hari. Dengan
perlakuan populasi satu tanaman dan pemberiaan air tiap hari memberikan tinggi
tanaman tertinggi yaitu 57 cm, jumlah daun terbanyak yaitu 3,2 helai, luas daun
terluas 226, 08 cm2 dan bobot kering 7,40 g. Sedangkan pada perlakuan poulasi lima tanaman dan pemberian
air tiap hari menghasilkan tinggi tanaman terpendek yaitu 37,22 cm, jumlah daun
2,12 helai daun. Dan luas daun paling sempit yaitu 58,81 cm2., bobot kering
paling ringan yaitu 2,02 g.
Table pada data hasil pengamatan
yang dilakukan oleh 15 kelompok menunujukan pertumbuhan tinggi tanaman kacang
hijau pada usia 0 sampe 20 HST relative seragam pada tanaman sampel 1-4 adapaun
untuk sampel tanaman 5-6 menunjukan pertumbuhan yang terhambat hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa factor kemungkinan nya adalah cahaya yang diterima
oleh tanaman sampel 5-6 mungkin kurang sehingga pertumbuhan tinggi nya
terhambat dan pemberian pupuk pada tanaman sampel 5-6 kurang.
V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Mahasiswa jurusan agroekoteknologi
telah melaksanakan praktikum budi daya tanaman jagung secara tumpang sari
dengan kacang hijau walaupun hanya sampe pada umur 40 HST yang telah diamati
2. Respon tanaman jagung menunujukan
pertumbuhan yang tinggi pada umur 20 HST ke 40 HST sehingga perlu pemupukan
yang optimal pada usia ini
5.2. Saran
1. Sarana prasarana yang menunjang
untuk terlaksananya praktikum agar ditingkatkan seperti halnya ketersediaan air
untuk kebutuhan tanaman, air merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan
sehingga keberhasilan terlaksananya praktikum dengan baik tergantung dari
sarana dan prasarana yang mendukung
DAFTAR PUSTAKA
http://a289431visidanmisi.blogspot.com/2012/02/budidaya-tanaman-jagung.html. Diakses pada
tanggal 10 November 2012.
Al Omran et al. 2012. Management of Irrigation Water Salinity in Greenhouse Tomato Production
under Calcareous Sandy Soil and Drip Irrigation. Journal Of Agricultural Science And Technology. Vol 14:939-950.
Fitter dan
Hay. 1992. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Kartasapoetra,
Ance Gunarsih. 1990. Klimatologi Pengaruh
Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.
http://putrajayatani.blogspot.com/2011/09/pengendalian-hama-dan-penyakit-pada.html. Diakses pada
tanggal 11 November 2012.
Salisbury
dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid
Dua Biokimia Tumbuhan Edisi Keempat. Bandung: ITB.
Best titanium bmx frame | TITaniumArts
BalasHapus3D model titanium gr 5 of titanium pots and pans a motorcycle damascus titanium at a glance. The Yamaha trekz titanium pairing YM2612 is a high-performance Yamaha YM2612. It offers excellent grip and control for precision on $23.95 · nano titanium flat iron In stock