Senin, 23 Juni 2014

Laporan Perkecambahan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Teori
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertiumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan merupakan proses munculnya tanaman kecil dari dalam biji. Untuk itu perlu diketahui bagaimana proses perkecambahan itu terjadi beserta kondisi-kondisi pada kecambah yang diberikan oleh faktor-faktor penyebab perkecambahan.
1.2 Tujuan Praktikum
            Praktikum ini dilakukan untuk mengatahui daya dan gaya kecambah.
1.3 Manfaat Percobaan
Manfaat dari praktikum ini antara lain
·         Mahasaiswa dapat mengatahui daya dan gaya kecambah dari tanaman kacang kedelai, jagung dan kacang hijau.
·         Mahasiswa mampu membedakan benih yang baik untuk penanaman.
·         Mahasiswa dapat memilih benih yang baik untuk tanaman budidaya

1.4 Rumusan Masalah
·         Bagaimana gaya dan daya kecambah kacang hijau
·         Bagaimana gaya dan daya kecambah kacang kedelai
·         Bagaimana gaya dan daya kecambah jagung



BAB II
DASAR TEORI
2.1. Dasar Teori
            Benih adalah biji tanaman yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generative. Benih adalah alat perkembangabiakan secara generative memerlukan waktu yang tepat agar dapat tumbuh dengan baik dan merupakan bahan tanaman yang perlu mendapat penaungan dalam pembudidayaan tanaman, karena termasuk factor penentu keberhasilan dan penggunaan benih bermutu tinggi akan mengurangi resiko kegagalan budidaya. Oleh karena itu benih yang akan ditanam di uji telebih dahulu dan dan gaya kecambah nya, agar diperoleh hasil yang memuaskan
            Kuswanto (1997), menyebutkan bahwa benih bermutu mempunyai pengertian bahwa benih tersebut varietas nya benar dan murni mempunyai mutu genetic, mutu fisiologisdan mutu fisik yang tinggi sesuai dengan mutu standar pada kelasnya. Salah satu ukuran mutu benih dilihat dari fisiologi adalah perkecambahan benih munculnya radikula dan pemulia pada benih merupakan ciri bahwa benih sedang berkecambah. Benih berkualitas tinggi diantaranya dicirikan oleh nilai persentase perkecambahan yang tinggi hal ini akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggungkan oleh petani.
2.2 Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbhan primer dan sekunder.
2.3. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim-enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkanoleh kegiatan titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical (jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar.
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan.
Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan
memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan
struktur khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan bertambah tebal dan besar diameter batang.
A.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. 
1. Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
•Air dan mineral
•Kelembaban.
•Suhu
•Cahaya matahari
•nutrisi

2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
1). Auksin
2). Giberelin
3).Sitokinin
4). Gas Etilen
5).AsamAbsisat
6).Kalin :
a.Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
b.Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
c.Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
d.Filokalin: merangsang pembentukan daun
a. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk proses fotosintesis.Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan, perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen.
3.1.1. Alat dan bahan
Bahan yang digunakan adalah beberapa jenis tanaman pangan, tisu, air.
Alat yang diguankan alat tulis menulis, cawan petridish, pipet, pinset
3.1.2. Langkah kerja
Benih kacang hijau
§  Siapkan benih kacang hijau sebanyak 50 butir
§  Siapkan kertas tisu,kemudian masukan kedalam petridish
§  Basahi tisu didalam petridish dengan air sehingga menjadi lembab
§  Letakan benih kacang hijau diatas tisu yang telah lembabkan.
§  Tutup cawan petridish dan beri label kelompok
§  Lakukan pengamatan setiap hari sampai hari ke 7
Benih jagung
§  Siapkan benih jagung sebanyak 50 butir
§  Siapkan kertas tisu,kemudian masukan kedalam petridish
§  Basahi tisu didalam petridish dengan air sehingga menjadi lembab
§  Letakan benih jagung diatas tisu yang telah lembabkan.
§  Tutup cawan petridish dan beri label kelompok
§  Lakukan pengamatan setiap hari sampai hari ke 7
Kacang kedelai
§  Siapkan benih kacang kedelai sebanyak 50 butir
§  Siapkan kertas tisu,kemudian masukan kedalam petridish
§  Basahi tisu didalam petridish dengan air sehingga menjadi lembab
§  Letakan benih kacang kedelai diatas tisu yang telah lembabkan.
§  Tutup cawan petridish dan beri label kelompok
§  Lakukan pengamatan setiap hari sampai hari ke 7
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang lab Agronomi gedung OCF fakultas pertanian Universitas Mulawarman.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama 7 hari. Pada tanggal 06/05/2014
3.4. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah kacang hijau (Phaseolus radiatus)  jagung (Zea Mays). Dan kacang kedelai (


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Tabel hasil penelitian
Tabel 1 : Hasil percobaan pertumbuhan benih
benih
Benih berkecambah
jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Kacang kedelai
-
-
14
3
-
8
-
25
Kacang hijau
46
-
-
-
-
-
-
46
jagung
-
-
40
9
-
-
-
49

4.2 Pembahasan
            Berdasarkan data tabel di atas perkecambahan bahan tanam atau benih kacang hijau pada hari 1 lebih dahulu tumbuh, di tunjukan dengan tumbuhnya benih dari 50 benih yang dikecambahkan yang mampu tumbuh pada hari pertama adalah 46 benih yang tumbuh, sehingga dapat dikategorikan benih kacang hijau mempunyai daya tumbuh 92% dan tidak mempunyai masa dormansi karena sejak hari pertama setelah diperlakukan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, benih akacang hijau langsung tumbuh. hal ini dapat ditujakan dengan hasil dari data dipraktikum. Benih kacang hijau akan segera tumbuh apabila berada pada kondisi lingkungan yang mendukung diantaranya adalah kelembaban, akan tetapi hasil dari perkecambahan yang dilakukan tidak didukung dengan penyinaran energi surya, sehingga tanaman mengalami etiolasi, dan tanaman dari hasil perkecambahan tidak akan mampu bertahan dilapangan.
            Untuk perkecambahan benih jagung berdasar data tabel diatas menunjukan perkecambahan jagung di mulai sejak hari ke 3 dan benih jagung yang hanya mampu tumbuh adalah sebanyak 40 benih kemudian disusul pada hari ketiga sebanyak 9 benih yang tumbuh, dari total benih yang dikecambahkan sebanyak 50 benih, yang hanya tumbuh adalah 49 benih maka dapat dikatakan bahwa benih jagung yang digunakan untuk bahan praktikum mempunyai daya tumbuh 98%, namun dalam praktikum perkecambahan jagung ditemukan beberapa hasil perkecambahan yang terindikasi berjamur, beberapa faktor yang dapat menimbulkan adanya jamur pada bahan praktikum benih jagung diantarnya kelembaban yang tinggi, proses pada saat peletakan benih kedalam cawan petridish tidak steril, sehingga pada saat terjadi perkecambahan beniht terinfeksi jamur.
            Untuk kacang kedelai, perkecambahan yang terjadi, di mulai pada hari ke 3 sebanyak 14 benih yang tumbuh, kemudian pada hari ke 4 sebanyak 3 benih yang tumbuh, sehingga untuk benih kacang kedelai mempunyai daya tumbuh 34%, hasil ini membuktikan bahwa benih kacang kedelai ini memiliki daya dormansi yang tinggi sehingga sampai hari ke empat bahkan hari terakhir jumlah yang berkecambah hanya 25 benih. Dan juga pada benih yang yang tumbuh dan yang tidak terdapat indikasi jamur, ini di sebabkan kelembaban pada cawan petridish tinggi, dan juga keadaan cawan petridish yang tidak steril.






















BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi. Untuk beberapa benih kacang hijau mempunyai daya cukup yang cukup dan lebih cepat di banding dengan benih benih yang lain, untuk benih kacang hijau terlihat lebih tahan terhadap jamur, dan untuk benih benih yang lainnya di jumpai beberpa jamur yang tumbuh pada benih, untuk daya kecambah nya itu sendiri kacang kedelai hanya menunjukan daya tumbuh 34%, hal ini disebabkan beberapa factor yang mempengaruhinya.















DAFTAR PUSTAKA

Riandri, Henny,2009. Theory and Application of Biology 3 for Grade XII of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: Bilingual.
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang HijauHttp://catatanzhamal.blogspot.com/
Soerga, N., 2009. Pola Pertumbuhan Tanaman.Http://soearga.wordpress.com/
www.wikipidia.org.id
Riyanto, Soehartini ,2006. Dasar-Dasar Agronomi. Samarinda: Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tanaman Semusim

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung merupakan salah satu komuditas utama yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama...