BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wortel adalah sayuran yang sudah sangat
dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit. A karena memiliki
kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit.
C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi.
Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah
menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan,
berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
Budidaya dan
Cara Menanam Wortel - Wortel yang biasa ditemui sebagai sayuran pelengkap dalam
membuat sop ternyata banyak sekali manfaat yang terkandung didalamnya. Selain
Vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, wortel ini juga dapat mengurangi
kadar kolesterol dalam darah dan juga memperlancar buang air besar karena
kandungan serat dalam wortel dapat menaikkan volume feses hingga 25%.
Wortel ini
merupakan tumbuhan biennial atau siklus hidup 12 - 24 bulan yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah yang besar untuk tumbuh berbunga pada tahun kedua.
Batang bunga dapat tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih.
Wortel merupakan tanaman yang hanya dapat tumbuh pada dataran tinggi. tanaman
ini membutuhkan lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan lembab.
Untuk pertumbuhan dan produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal antara 15,6
hingga 21,1 derajat C. Suhu udara yang terlalu tinggi atau panas seringkali
menyebabkan umbi kecil-kecil dan berwarna pucat/kusam. bila suhu udara terlalu
rendah, maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Syarat Tumbuh
Wortel
(Daucus carota L) berasal dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai
wilayah di seluruh dunia, termasuk famili Umbelliferae. Tanaman ini banyak
ditanam di daerah beriklim temperate (sedang) pada musim dingin. Bila ditanam
di dataran rendah akan tumbuh tinggi saja dan tidak terbentuk umbi.
Secara umum syarat tumbuh wortel, Suhu
optimum untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah 15-21oC. Suhu
demikian cocok untuk pertumbuhan akar dan bagian atas tanaman sehingga
warna dan bentuk akar dapat optimal. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan wortel
adalah tanah yang drainasinya baik, kaya bahan organik dan subur dengan
ketinggian 1200-1500 m dpl. Tanah lempung berpasir cocok untuk budidaya wortel
karena mudah untuk penetrasi akar sehingga pertumbuhannya dapat mencapai ukuran
panjang dan besar yang optimal. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah
dengan pH 5-8. Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman wortel, termasuk saat pesemaian agar diperoleh bibit dengan
pertumbuhan yang seragam dan pertumbuhannya cepat setelah ditanam di lapangan.
Pertanaman tumpang sari tidak terlalu banyak digunakan dalam budidaya wortel,
namun bila akan digunakan memerlukan pemilihan tanaman yang selektif.
Sifat fisik tanah yang
diperlukan untuk budidaya wortel
adalah tanah yang memiliki tekstur struktur tanah yang baik. Jenis tanah yang
sesuai adalah andosol, alluvial, regosol dan latosol yang kebanyakannya
terdapat di dataran tinggi, namun tidak menutup kemungkinan di dataran rendah
dapat diusahakan. Derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya wortel
adalah 5.5 – 6.5. Tanah dengan topografi/tingkat kemiringan kurang dari 30%
masih dapat dianggap layak untuk budidaya wortel, sedangkan pada kemiringan di
atas 30% dianggap tidak menguntungkan.
Suhu sangat berpengaruh
terhadap proses metabolisme tanaman baik respirasi, fotosintesis, transpirasi,
aktifitas enzim, absorpsi (penyerapan air), hara, pembelahan sel, dll. Suhu
optimal yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pembentukan umbi yang normal adalah
15.6 – 21.1 °C, namun demikian pada suhu 26 °C dengan ketinggian 500 m dpl,
namun produksi umbi kurang memuaskan. Pada suhu yang terlalu tinggi, tanaman
wortel akan menghasilkan umbi yang pendek dan kecil-kecil.
Keadaan curah hujan
memegang peran penting dalam produktifitas tanaman.
Curah hujan berkaitan dengan ketersediaan air tanah. Kekurangan air akan
menghambat pertumbuhan tanaman sedangkan jika kelebihan air juga tidak baik
karena tanaman mudah terserang penyakit. Daerah yang sesuai untuk budidaya
wortel adalah daerah yang memiliki iklim basah (1.5 – 3 bulan kering dalam satu
tahun) dan iklim agak basah ( 3 - 4.5 bulan kering dalam 1 tahun). Meskipun
demikian tanaman wortel masih toleran terhadap iklim sangat basah ( 0 – 1.5
bulan kering dalam satu tahun).
Kelembaban udara yang
sesuai bagi pertumbuhan wortel adalah 80 – 90%. Kelembaban yang terlalu tingigi
akan merangsang pertumbuhan cendawan penyebab penyakit. Kelembanan yang terlau tinggi
juga stomata tertutup sehingga penyerapan CO2 terhambat. Terbatasnya penyerapan
CO2 akan membatasi proses fotosintesis tanaman yang pada gilirannya akan
menghambat pertumbuhan tanaman.
Cahaya matahari merupakan
sumber energy dalam proses fotosintesis. Kekurangan sinar matahari menyebabkan
proses fotosintesis terganggu sehingga proses pembelahan organ vegetative dan
generative terganggu. Gejala tanaman yang kurang sinar matahari akan menujukan
gejala etiolasi sehingga tanaman akan tumbuh memanjang, kurus, lemah dan pucat.
Kondisi seperti ini menyebabkan tanaman tidak akan membentuk umbi. Semakin
besar energy cahaya matahari yang dapat diterima tanaman, semakin besar pula
pengaruhnya terhadap kenaikan hasil.
Semakin besar intensitas
cahaya matahari yang diterima tanaman, semakin besar pula pengaruhnya dalam
mempercepat proses pembentukan umbi dan waktu pembungaan. Untuk kegiatan
fotosintesis, tanaman wortel memerlukan penyinaran cahaya matahari penuh selama
9 – 10 jam per hari.
2.2 Pemupukan
Jenis
pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk
yang adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan
dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel
berumur 1 bulan.
Cara
pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur
atau garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal)
sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan
disiram atau diairi hingga cukup basah.
2.3 Pengairan dan Penyiraman
Pada
fase awal pertumbuhannya, tanaman wortel memerlukan air yang memadai, sehingga
perlu disiram (diairi) secara kontinue 1-2 kali sehari, terutama pada musim
kemarau. Bila tanaman wortel sudah tumbuh besar, maka pengairan dapat
dikurangi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah agar tanah tidak
kekeringan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Wortel (Daucus carota L) berasal dari
Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di seluruh dunia
·
Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman
wortel adalah 15-21oC.
·
Tanah lempung berpasir cocok untuk
budidaya wortel
·
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik
pada tanah dengan pH 5-8.
·
Pertanaman tumpang sari tidak terlalu
banyak digunakan dalam budidaya wortel,
·
Pada fase awal pertumbuhannya, tanaman
wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi) secara
kontinue 1-2 kali sehari
DAFTAR PUSTAKA
diakses
pada tanggal 16/05/2014 Samarinda
http://dimasadityaperdana.blogspot.com/2009/06/wortel-daucus-carrota-l-i.html
diakses
pada tanggal 17/05/2014 Samarinda
http://hortikultura.litbang.deptan.go.id/index.php?bawaan=berita/fullteks_berita&
id=363
diakses pada tanggal 17/05/2014 Samarinda
http://tipspetani.blogspot.com/2011/01/cara-budidaya-wortel.html
diakses
pada tanggal 17/05/2014 Samarinda
http://www.pekalongankab.go.id/fasilitas-web/artikel/pertanian/4390--budidaya-
dan-cara-menanam-wortel.html.
diakses pada tanggal 17/05/2014
Samarinda